Total Tayangan Halaman

Rabu, 15 April 2009

RESAHKU MENJELANG TIDUR

malam kian larut ketika mata ini masih belum mau terpejam aku masih sendiri dan mungkin kan tetap sendiri
anganku melayang terbang ke awan dalam kebimbangan dan keputus asaan dalam menjalani nasib ini dan aku ngga habis pikir merenung dan merenung setiap malam
hingga mataku sayu badanku kuyu namun tak ku temui jua apa yang aku cari ....namun tiada henti aku tetap mencari dan terus ku cari walopun sesungguhnya aku tak tau apa yang aku cari...............
aku hanyalah wong cilik yang ga tau apa apa aku hanya tau esok pagi aku harus membanting tulang memeras keringat tuk mencukupi kebutuhan keluargaku walo sebetulnya itu sama sekali ngga cukup bahkan aku harus pintar membohongi istri dan anak anaku ketika mereka meminta sesuatu ,atao istriku meminta bayaran uang sekolah untuk si kecil
dari hari ke hari aku terus membohongi mereka tanpa aku sadari aku telah terkubur oleh kebohonganku sendiri
suatu kali aku pernah menjanjikan sesutu pada si kecil dan aku ngga berfikir kalo aku akan sangat susah memenuhinya ,betapa tidak si kecil minta di belikan lektop
sedangkan untuk uang jajanya aja aku harus mati matian mencarinya
yaaaaaaaaaah mungkin ini memang harus aku terima karena aku memang bukan apa apa
aku cuma ngga habis mikir setiap hari aku melihat orang orang kaya yang sepertinya mereka punya gudang uang yang setiap hari bisa berkembang
merka seperti tak kehabisan uang setiap hari mereka menghabiskan ratusan ribu cuma untuk jajan dan jalan jalan.............
kadang aku ngiri sama mereka yang berkecukupan tapi apa lacur aku bukan mereka
aku masih bisa menolong temanku saat mereka membutuhkan aku
aku masih bisa tidur walo cuma di atas kardus
aku masih bisa membohongi diriku kalo aku ini orang yang kaya teramat kaya
yah.... karena aku ngga berurusan dengan kartu kredit aku ngga pernah berurusan dengan deep loper bahkan aku ngga pernah aku ngga pernah pusing mikir angsuran kredit untuk bulan depan

aku hanya pusing alasan apa yang harus aku berikan sama anak istriku saat aku pulang nanti

karena ...............................................................................aku sudah ngga bisa bilang apa apa...............
aku terkubur oleh kebohonganku