dalam diam

Renggong Lor

humor banyumasan

Calung Banyumasan (part 1)

Eling-eling Banyumasan

inyong

sit silaturahmi

www.gilargilar.com

sit pertemanan kanggo warga banjar negara men tambah maju ya mayuh di
rumat bareng bareng
jajal mampir bae...

waaaaaaaaaaaah lama rasanya aku ga nengokin rumah rasanya dah kangen

banyak hal yang aku lewatkan banyak waktu yang ku buag sia sia
ga habis pikir banyak orang yg malah seneng buang buang waktunya
aku sering merenungi apa yang aku alami selama ini kejadian yang
terus dan terus melewati kehidupan ku
tak ada yang aneh semua baik,,,menurutku siiih entah pandangan orang
rasanya dunia ini dah makin membenci kelakuan kita
apa yang bumi berikan pada kita tak pernah kita menggantinya apa yang kita pake
seolah takan pernah akan ada habisnya sehingga kita seenaknya aja memake apa yang
di hasilkan bumi kita

jadi ngelantur

hampir setiap malam aku habiskan untuk kelayapan di jalanan ya ampuuuuuuuuuuun
tampaknya keserakahan kita bukan satu satunya faktor aku melihat makin banyak
kelakuan manusia yang makin jauh dari habitatnya ga lg mikirin kalo kita bukan keturunan eropa atopun penganut budaya biang kerok
banyak penebar maksiat yang dulu di lakukan orang orang yang bodoh
sekarang malah seolah jadi trend orang orang yang katanya pinter
orang tua ga lagi mikirin apa yg di lakukan anaknya bener apa ngga
yang penting anaknya di rumah keliatan baik
JAMAN DAH TUA KALI YA
pamer paha tinggi tinggian celana pendek pendekan oblong
kalo dah kebablasan mlendung,,,,,eeeeeeeeeee katanya kecelakaan
kalooooooooo cowo nya ga kabur
kalo kabur ujung ujungnya tu orok ngegantung di spbu ato nggletak di tong sampah



MUDAH MUDAHAN SIH YAG SEMPET MAMPIR KE SINI
kalo tua=ingetin anak tu jangan suka pake yang mini mini
kalo cw; ingetin temen kalo pake pakean sesuai ma budaya kita lah
kalo cowo; jangan biarin cewe kita di nikmatin anggota tubuhnya ma orang lain




sory ya kita sama sama mengigatkan aja ok brrroooooooooo..............

ENTAH

ketika aku duduk di dalam sebuah bus yang membawaku melaju di dalam gelapnya malam
ku coba menembus pandang ke dalam gelapnya sang dewi kegelapan dan ku mencoba memadu angan dalam kegundahan di antara keputus asa an yang aku bawa dalam setiap langkah dan hembusan nafasku
ku tinggalkan kampung halamanku dan orang orang yang aku sayangi dengan berjuta harapan
yang kan ku sandarkan di jantung sebuah kota metropolitan
malam tertus melaju tanpa menghirokan berjuta insan yang sedang lelap didalam buaian dan impian yang seolah mempermain kan berjuta perasaan
bus terus melaju di gelapnya malam aku masih tetap terpaku menatap berjuta misteri yang tak kunjung aku mengerti
langit mulai meneteskan embun dan mulai menghalangi pandangan mataku